Jakarta (ANTARA News) – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) menyatakan, tindakan terorisme harus dilawan, kekerasan yang mengancam
jiwa warga negara harus dihentikan.
“PBNU menyerukan kepada aparat keamanan untuk lebih
sungguh-sungguh menciptakan rasa aman bagi warga negara,” demikian
pernyataan pers PBNU yang ditandatangani Ketua Umum KH Said Aqil Siroj dan
Sekjen Marsudi Syuhud di Jakarta, Selasa.
Pernyataan PBNU tersebut menanggapi pengiriman bom berdaya
ledak rendah kepada aktivis Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla, yang
meledak dan melukai sejumlah orang, termasuk Kasat Reskrim Jakarta Timur
Komisaris Dodi Rachmawan.
PBNU menyerukan kepada kepolisian dan pihak-pihak terkait
untuk sungguh-sungguh mengungkap pelaku terror tersebut.
Dalam pernyataan pers tersebut juga dinyatakan, PBNU,
keluarga besar NU, beserta para kiai dan ulama NU senantiasa mendoakan
keselamatan Ulil dan kader-kader NU yang lain.
PBNU mengimbau para kader NU untuk tetap tenang dan
meningkatkan kewaspadaan serta memperbanyak munajat dan mohon perlindungan
kepada Allah SWT.
Seperti diketahui, Ulil merupakan kader NU yang juga menantu
Wakil Rais Aam PBNU KH Mustofa Bisri.(*)
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) mengusulkan adanya tindak preventif sekaligus deteksi dini untuk menangkal atau mencegah terorisme. Demikian disampaikan oleh Ketua PC LDII Kecamatan Tarik, Adi Kurniawan pada acara Rapat Koordinasi Peningkatan Kewaspadaan di pendopo Kecamatan Tarik yang dilaksanakan pada hari Rabu.
Hadir pada acara tersebut yaitu: Forkopimka Kecamatan Tarik, Ketua MUI, GP Anshor, Kasi Trantib, FKDM, Pemuda Muhammadiyah, Muslimat NU, IPNU, IPPNU, Linmas, dan dari LDII yang hadir Ketua PC LDII KEcamatan Tarik, Adi Kurniawan.
Tindak Preventif yang diusulkan LDII adalah sbb:
Meningkatkan penguatan terhadap RT/RW. Dengan cara ini RT/RW bisa mengetahui aktivitas warga baru di lingkungannya.
Menciptakan laporan berbasis android/e-security, sehingga laporan dari masyarakat bisa cepat diterima dan ditindaklanjuti.
Memberikan pengarahan kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungannya masing-masing. Dengan cara melaporkan segala sesuatu yang mencurigakan.
Usulan ini sangat diapresiasi oleh pihak Kasi Trantib, dan akan segera ditindaklanjuti menjadi sebuah agenda kegiatan di tingkat kecamatan.
Memang, aksi terorisme yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo begitu mengagetkan seantero negeri. Peristiwa ini sangat melukai bangsa Indonesia. Sebab, sikap toleransi yang mengakar kuat dalam bangsa Indonesia terkoyak dengan adanya aksi brutal para teroris yang mengatasnamakan agama tersebut.
Dalam arahannya Kapolsek Tarik, AKP. Sugianto, S.Sos menghimbau agar masyarakat tidak ikut-ikutan menyebarkan berita, foto, aksi-aksi terorisme. Sebab, hal ini akan membuat suasana menjadi mencekam. “Sehingga inilah yang menjadi titik awal keberhasilan teror mereka,” katanya.
Masyarakat diminta tetap tenang dan proaktif bila ada sesuatu yang mencurigakan. Kapolsek akan terus mengadakan operasi bersama pihak terkait. “Kami akan terus mengadakan operasi terhadap warga baru, guna mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginka,” katanya.
LDII-Sidoarjo.org – Ulama LDII kembali menegaskan syarat-syarat pakaian wanita yang benar sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah SAW dalam Al-Quran dan Al- Hadist.
1. Menutup semua
anggota badan kecuali WAJAH dan TELAPAK TANGAN
2. Pakaian tidak dijadikan sebagai perhiasan yang menarik
perhatian orang lain.
Katakanlah pada kaum mukmin perempuan agar memejamkan pandangannya dan menjaga farjinya dan tidak menampakkan perhiasannya (aurat atau perhiasan) kecuali apa-apa yang tampak darinya dan supaya menutupkan kerudungnya atas dadanya…Surat An-Nur ayat 31
Al-’Amash meriwayatkan dari Said bin Jubair dari Ibni Abbas: dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali apa-apa yang nampak darinya, Ibnu Abas menegaskan: wajah dan telapak tangan dan cincinnya…[Tafsir Ibnu Katsir]
Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan perempuan mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
…sesungguhnya Uma Salamah istri Nabi bertanya pada
Rasulillah SAW saat (Nabi) menasehatkan masalah pakaian, bagaimanakahpakaian
wanita ya Rasulalloh? (Nabi) bersabda,”Turunkanlah satu jengkal”. Umu Salamah
menjawab.”Kalau segitu masih terbuka dari nya” (Nabi) menambahkan kalau begitu
tambahkan satu lengan, tidak akan menambah lagi kalian”.
Aisah Radhiyallohu anha meriwayatkan bahwa Asma’ binta Abu
Bakar masuk melewati Rasulillahi SAW dan dan I (Asma’) mengenakan pakaian yang
transparan maka Rasulullahi SAW berpaling darinya dan bersabda,”Wahai Asma’
sesungguhnya seorang perempuan ketika telah sampai haid (baligh) tidak pantas
jika diperlihatkan darinya kecuali ini dan ini, dan nabi istarah pada wajah dan
telapak tangannya.
4. Tidak ketat dan tidak menonjolkan bentuk tubuhnya.
… sesungguhnya ayah Ibnu Asamah meriwayatkan bahwa
Rasulullah SAW memberinya hadiah pakaian “Kubtiyah” yang tebalyang merupakan
hadiyah dari raja “Dihyah Al-Kalbi” maka ayah memakaikan pakaian tersebut pada
istriku. Maka Rasulullah SAW bertanya kepadaku,”Mengapa engkau tidak memakai
pakaian “Kubtiyah” ?” Aku menjawab,” Wahai Rasulullah, saya memakaikan paain
tersebut pada istriku. Maka Rasulullah SAW bersabda padaku: “Perintahlah
istrimu untuk menambahkan di bawahnya rangkapan, sesungguhnya aku (Nabi) kuatir
jika terlihat ukuran tulangnya (bentuk tubuhnya).”
[ش (معصفرين) أي مصبوغين بعصفر والعصفر صبغ أصفر اللون]
Abdullah bin Amri bin A’sh meriwayatkan bahwa Rasululloh SAW
melihat padaku berpakaian kuning-kuning, beliau bersabda bersabda:
“Sesungguhnya ini bagian dari pakai orang kafir maka jangan memakainya”.
8. Tidak mengenakan pakaian untuk menjadi terkenal
Rasululloh SAW bersabda,”Barangsiapa mengenakan pakaian
dengan niat ingin terkenal maka Allah memberinya pakaian hina pada hari kiamat
kemudian membara dalam neraka”.
LDII-Sidoarjo.org – Bekerjasama dengan pengurus dan remaja masjid Baitul Muttaqin, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kemangsen mengadakan pengajian akhir tahun pada hari Minggu lalu. Bertempat di Halaman Masjid Baitul Muttaqin, Dusun Pilang Bangu, Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, acara ini dihadiri oleh H. Somad selaku Keteua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Balongbendo. Acara pengajian juga diramaikan dengan bazar kuliner yang diadakan oleh warga setempat.
Ketua panitia acara, Abdul Havid mengatakan bahwa acara ini merupakan kegiatan yang diadakan sesuai dengan arahan DPD LDII Sidoarjo guna untuk membentengi warga LDII dari perayaan tahun baru dan memilih kegiatan yang lebih bermanfaat dengan melakukan kegiatan pengajian di masjid. “Ini adalah arahan dari pengurus dan apa yang kami lakukan ini adalah sebuah usaha untuk mengarahkan para warga khususnya generasi muda agar tidak ikut-ikutan perayaan tahun baru diluar sana yang cenderung pemborosan, lebih banyak mudhorotnya daripada manfaatnya,” ucap Havid.
Ketua MUI Kecamatan Balongbendo, H. Somad dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pengajian di malam akhir tahun PAC LDII Kemangsen ini merupakan kegiatan yang sangat positif. “Acara seperti ini jauh lebih baik daripada ikut merayakan tahun baru dengan menyalakan kembang api seperti diluaran sana, yang mana itu termasuk perbuatan mubadzir dan tidak sesuai dengan karakter islam,” terangnya.
Senada dengan hal tersebut, Isnain Zakariyah selaku perwakilan Pengurus takmir masjib Baitul Muttaqin pada sesi sebelumnya menyampaikan bahwa momen pergantian tahun seharusnya dibuat sebagai momen introspeksi diri. Berubah dan bertambahnya tahun berarti juga berkurangnya jatah umur manusia, sehingga hal ini bisa membuat setiap individu bisa lebih berhati-hati lagi dalam menjalani hidupnya dengan cara lebih mempersungguh beribadah kepada Alloh SWT.
Mengisi momen akhir tahun dengan pengajian bisa saling menguatkan diri dari sisi ibadah, bersilahturahmi dan berdoa bersama serta menanamkan sifat mujhid muzhid daripada merayakan tahun baru diluar yang identik dengan pelanggaran.
Dalam acara pengajian akhir tahun ini juga ada bazar kuliner yang disediakan untuk memeriahkan acara. Bazar kuliner yang digagas oleh para ibu-ibu ini menyediakan berbagai macam jenis makanan dan minuman sehingga membuat pengunjung dan peserta pengajian semakin betah mengikuti rangkaian acara pengajian. “Bazar ini kita adakan agar pengajian bisa lebih meriah dan juga untuk melatih jiwa kemandirian ibu-ibu disini yang mayoritas adalah ibu rumah tangga. Harapannya dengan adanya hal semacam ini bisa melatih mereka juga untuk belajar berwirausaha,” kata Havid selaku ketua panitia.
LDII-Sidoarjo.org – Pada malam pergantian tahun baru, DPD LDII Sidoarjo mengarahkan setiap Pimpinan Anak Cabang (PAC) maupun Pimpinan Cabang (PC) untuk memfokuskan segala kegiatannya dimasjid dengan diisi dengan pengajian akhir tahun. Hal ini diharapkan mampu membentengi para generasi muda dari hingar bingar perayaan tahun baru yang umumnya lebih banyak mudhorotnya.
Minggu (31/12). Seperti malam pergantian tahun sebelumnya, sesuai instruksi danarahan dari DPD LDII Sidoarjo, PAC LDII Suruh kali ini mengadakan kegiatan pengajian malam akhir tahun yang dikemas sedikit berbeda dari malam-malam tahun baru sebelumnya. Selain mengaji, dalam acara ini juga diadakan lomba masak untuk memeriahkan acara pengajian. Dengan memilih menu tahu tek pada kegiatan kali ini.
Kegiatan berlangsung meriah dengan perlombaan masak tersebut. Kegiatan yang dilangsungkan di Masjid Baitul A’la Desa Suruh, Sukodono, Sidoarjo yang dimulai seusai maghrib ini diikuti sekitar 21 peserta dari usia remaja. “Kegiatan ini dilangsungkan agar remaja tidak terpengaruh dengan kegiatan luar di malam pergantian tahun. Selain itu, juga untuk menambah kekompakan antar remaja agar terjalin komunikasi yang baik serta diharapkan remaja semakin giat dalam belajar agama.” tutur Dia selaku ketua remaja masjid setempat yang saat ini sedang duduk di bangku kelas XI SMA Antartika, Sidoarjo.
Tidak hanya itu, kegiatan akan dilanjutkan dengan agenda lain hingga besok subuh. “Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk remaja kita.” ungkap salah seorang peserta. Sementara itu, dari tim remaja putri yang tergabung dalam 1 tim, membuat tahu tek dengan begitu cekatan dan terampil. Keseruan semakin terlihat dengan antusias peserta dari remaja putra yang terbagi dalam 3 regu. Dengan bekal keterampilan memasak yang dimiliki, mereka membuat tahu tek semaksimal mungkin untuk menghadirkan masakan istimewa kepada para juri. Tak ayal canda tawa diantara mereka sering kali terjadi. Selain Remaja masjid, para orang tua serta pengurus masjid pun turut antusias mengikuti kegiatan pengajian akhir tahun ini.
LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) menghadiri dialog intern umat beragama (Islam) se-Kabupaten Sidoarjo di Pendapa Delta Wibawa, Selasa (27/2). Hadir juga pada kegiatan tersebut Ketua dan Pengurus NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyah, dan ormas Islam lainnya. Hadir sebagai narasumber: KH Muhammad Salim Imron, Ketua (Koordinator Komisi Dakwah) MUI Sidoarjo, Kasat Binmas Polresta Sidoarjo Kompol Agus Suwandi, dan Sekum MUI Jatim H. Ainul Yaqin.
Bupati Sidoarjo, H. Saiful Ilah, SH. MHum berharap, dialog tersebut dapat memberikan motivasi dan menambah khasanah berupa pengetahuan serta hubungan kemitraan yang sangat baik dan harmonis. Khususnya antara Pembak Sidoarjo dengan seluruh pimpinan ormas Islam, ulama, tokoh agama Islam se-Kabupaten Sidoarjo.
Sebagai upaya untuk menjembatani persoalan bangsa dan keumatan, serta sebagai sarana yang efektif menjalin komunikasi mewujudkan ukhuwah Islamiyah. Selain itu dapat menghindari konflik intern umat beragama, sehingga kerukunan dapat tercapai.
Peran Ulama diharapkan dapat menjaga keharmonisan dan kerukunan intern umat beragama. Serta mampu mengemban tugas dan tanggung jawab yang begitu besar. Dengan dilandasi nilai profesional, amanah, dan penuh keikhlasan.
Dalam acara tersebut, juga dilakukannya pendataan tokoh-tokoh agama dan tempat ibadah se-Kabupaten Sidoarjo. Hal ini dilakukan untuk memelihara stabilitas secara umum sebagai syarat mutlak kehidupan spiritual yang berkesinambungan. “Keberadaan databse yang akurat, akuntabel, dan transparan sangat dibutuhkan guna mendukung tugas pemerintah. Selain itu juga untuk menjalin kemitraan dan kerjasama di bidang sosial keagamaan,” terang Saiful Ilah.
Dirinya menginginkan kondisi yang sudah aman dan kondusif seperti saat ini, bisa dijaga dengan baik dengan fungsi para tokoh agama, dan ulama se-Kabupaten Sidoarjo. Karena masyarakat Sidoarjo terkenal sangat religius. “Maka tak heran jika ulama kini sering menjadi rujukan dan panutan dalam menentukan kebijakan baik di bidang spiritual, sosial, maupun di bidang politik,” ucapnya di tengah memberikan sabutan pembuka.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Sidoarjo, KH. Ir. Ronny Romandhawira, MM menyambut baik kegiatan tersebut. “Acara dialog tersebut sangat bagus dan strategis untuk merajut dan memelihara ukhuwah Islamiyah, sehingga cita-cita menjaga keutuhan NKRI dapat terwujud,” ujarnya.
Ketika ditanya tentang LDII di Sidoarjo, Bupatu Sidoarjo Saiful Ilah mengakui bahwa LDII sangat kondusif. Termasuk juga ormas Islam lain yang ada di Sidoarjo.
Pengakuan Bupati Sidoarjo tersebut disambut positif oleh Ketua LDII Kabupaten Sidoarjo, Ronny Romandhawira. “LDII Sidoarjo telah andil berkontribusi mewujudkan kerukunan umat beragama di Sidoarjo. Secara berkala silaturrohim membangun komunikasi dengan pengurus ormas beragama di Sidoarjo. Selain itu LDII juga mengirimkan utusan untuk hadir mengikuti kegiatan MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan FKUB dengan kegiatan jambore pemuda antarormas,” katanya.
Menurutnya, tidak hanya itu. Pada tahun 2016, DPD LDII Kabupaten Sidoarjo ikut menandatangani deklarasi kerukunan antarumat beragama yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersepakat untuk terus menjaga suasana damai di Sidoarjo.
Dalam penyampaiannya, Kasat Binmas Polresta Sidoarjo Kompol Agus Suwandi membeberkan kegiatan yang merupakan upaya Polresta Sidoarjo untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. Antara lain: edukasi, penyuluhan, bimbingan masyarakat, hingga silaturahmi ke berbagai ormas.