Kemahiran dalam Ber-akhlaq: Menapaki Jalan Kehidupan dengan Budi Pekerti

Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tantangan, kemahiran dalam ber-akhlaq atau berbudi pekerti menjadi salah satu aspek penting yang sering terlupakan. Akhlaq, sebuah kata yang dalam bahasa Arab berarti ‘perilaku’, merupakan cerminan dari nilai-nilai yang kita pegang dan praktekkan dalam keseharian. Di era digital ini, di mana interaksi sosial semakin luas namun sering kali dangkal, pentingnya mengasah kemahiran akhlaq menjadi semakin signifikan.

Kemahiran dalam ber-akhlaq bukan hanya tentang bagaimana kita bersikap sopan dalam pergaulan, tetapi juga tentang bagaimana kita mampu menunjukkan empati, kejujuran, dan integritas. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang kaya akan keberagaman, kemahiran ini bukan hanya menjadi modal sosial tetapi juga sebagai benteng dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan.

Salah satu aspek penting dalam ber-akhlaq adalah kemampuan untuk menghargai dan menghormati perbedaan. Di Indonesia, dengan beragam suku, agama, dan budaya, kemampuan ini menjadi sangat penting. Menghargai perbedaan berarti kita mengakui bahwa setiap individu memiliki perspektif, keyakinan, dan cara hidup yang berbeda, dan bahwa semua itu harus dihormati.

Kemahiran dalam ber-akhlaq juga berkaitan erat dengan kemampuan mengendalikan emosi. Dalam berbagai situasi, terutama yang menegangkan atau konflik, kemampuan untuk tetap tenang dan berpikir jernih merupakan kunci dalam mengambil keputusan yang bijaksana. Hal ini tidak hanya membantu dalam mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain, tetapi juga dalam membangun karakter yang kuat dan stabil.

Pendidikan akhlaq seharusnya dimulai sejak dini, baik di rumah maupun di sekolah. Pendidikan karakter ini tidak hanya tentang menanamkan nilai-nilai moral, tetapi juga tentang praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Contoh nyata dari orang tua, guru, dan tokoh masyarakat memainkan peran yang sangat penting dalam hal ini.

Di era globalisasi ini, kemahiran ber-akhlaq juga mencakup kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan empatik dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Dunia yang semakin terhubung menuntut kita untuk mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan budaya, tanpa kehilangan nilai-nilai dasar yang kita pegang.

Menutup, kemahiran dalam ber-akhlaq adalah sebuah perjalanan yang terus menerus. Ini bukan hanya tentang menjadi ‘orang baik’ di mata masyarakat, tapi juga tentang pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan. Dengan menanamkan dan mempraktikkan nilai-nilai akhlaq dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya memperkaya diri sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar kita.

8 Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia

Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia

Islam sangat mendukung umatnya untuk menuntut ilmu, salah satunya adalah di pondok pesantren. Pesantren adalah sebuah tempat untuk menuntut ilmu terutama agama Islam, yang murid-muridnya tinggal bersama di asrama dan belajar dengan guru-guru. Saat ini tercatat ada 26 ribu lebih pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia, provinsi yang terbanyak memiliki pesantren adalah Jawa Barat dengan 8 ribu lebih pesantren.Seiring waktu, pesantren terus menerus meningkatkan metode belajarnya dan fasilitasnya.

Tidak hanya belajar mendalami agama, banyak pesantren yang juga mengajarkan ilmu umum seperti madrasah, sehingga ijazahnya dapat diakui oleh negara. Pesantren tersebar di seluruh Indonesia, dengan fasilitas yang seadanya sampai pesantren dengan fasilitas yang luar biasa. Sebelum memilih pesantren, sebaiknya melihat daftar pesantren dibawah ini agar tidak salah memilih.

Pesantren Gontor

# Pesantren Modern Gontor, Ponorogo

Pondok Modern Darussalam Gontor adalah ponpes yang paling terkenal di Indonesia, Pondok Pesantren Gontor didirikan sejak tahun 1926. Pesantren Gontor mempunyai kurikulum yang sudah modern dengan pendidikan bahasa yang kuat,terutama bahasa Arab dan bahasa Inggris. Pondok pesantren ini bekerjasama dengan sekolah tinggi di luar negeri seperti Al-Azhar University di Mesir juga Jamia Milia Islamia di Delhi, India.

Pesantren ini mempunyai pendidikan setara sekolah menengah dengan nama Kulliyattul Mu’alimin Al-Islamiah (KMI) juga pendidikan tinggi sampai level S3 pada University of Darussalam. Banyak jurusan yang bisa diambil di Universitasnya, mulai dari pendalaman ilmu agama Islam, bahasa Arab hingga ilmu manajemen ekonomi, ilmu bidang kesehatan sampai teknologi agrikultur dan IT. Biaya masuk ponpes ini pada tahun 2020 mulai dari Rp. 5.5 juta.

# Pesantren Langitan, Kabupaten Tuban

Pondok pesantren ini adalah yang paling tua di Indonesia, didirikan pada tahun 1852 di kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Pesantren langitan pada awalnya hanya berupa sebuah surau kecil, sekarang menjadi sangat luas, yaitu 7000 hektar. Disini para santri diajarkan untuk hidup sederhana, walaupun begitu, fasilitas Pesantren Langitan sangat lengkap, mulai dari Mesjid, asrama yang bersih, lapangan, hingga lab komputer dan bahasa.

Jenjang pendidikan pada Ponpes Langitan terdiri dai MI, MTs juga MA. Sistem pendidikannya berfokus pada belajar ilmu agama dengan pendidikan metode tradisional yaitu metode salaf. Biaya masuk pesantren Langitan terbilang cukup murah, yaitu sekitar Rp. 600 sampai 700 ribuan saja. Pesantren ini pun memiliki gaya hidup sehat, dengan menerapkan aturan tidak boleh merokok untukpara santri dan pengajarnya.

Pesantren Bi Ba’a Fadlrah

# Pesantren Bi Ba’a Fadlrah, Malang

Pesantren ini terkenal dengan gedung dan mesjidnya yang megah dan indah, bertempat di Turen, Kab. Malang. Pondok pesantren yang nama panjangnya Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Asali Fadlailir Rahmah ini mempunyai fasilitas yang sangat lengkap dan mewah. Mulai dari gedung megah 10 lantai yang dilengkapi dengan lift, 4 lantai asrama santri, 3 lantai toko-toko yang dikelola santriwati, juga fasilitas kolam renang.

Pesantren indah yang arsitekturnya perpaduan Cina, Arab dan modern ini mulai dibangun sejak 1978 oleh pemilik pondok KH Achmad Bahru Mafdloludin Sholeh da santri-santrinya. Tidak hanya pesantren dan mesjid, bangunan ini pun merupakan tempat wisata, lengkap dengan perahu, dan berbagai binatang seperti monyet, kelinci, kijang, ayam dan burung.

# Pesantren Daar El-Qolam, Tangerang

Pesantren modern ini dibangun pada tahun 1986 oleh KH. Ahmad Rifa’i Arif, lokasinya bertempat di kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang. Pesantren ini sangat besar dengan fasilitas modern yang mempermudah santri, seperti asrama, kamar mandi, mesjid, gedung sekolah, gedung serbaguna, lapangan, ATM, penginapan, lab MIPA, komputer, bahasa, ruang musik dan kesenian, ruang perawatan kesehatan, juga WIFI.

Kurikulum pondok pesantren Daar El-Qolam ini memadukan kurikulum pesantren dengan sekolah setingkat MTs dan MA yang orientasi lanjutannya untuk ke perguruan tinggi di timur tengah. Biaya masuk ponpes ini yang terbaru mulai dari Rp 14 jutaan sampai Rp 16 Jutaan sesuai jenjang, biaya tersebut belum termasuk uang perlengkapan sekitar Rp 4 jutaan juga iuran bulanan Rp 1 jutaan.

# Pesantren Tebuireng, Jombang

Tebuireng adalah pesantren terbesar di Jombang dan salah satu yang terbaik di Indonesia. Pesantren Tebuireng pertama didirikan pada tahun 1899 oleh kakek dari KH Abdurahman Wahid (Presiden RI ke empat) yaitu KH Hasyim Asy’ari. Pesantren ini telah melahirkan beberapa pahlawan nasional, yaitu KH. Hasyim Asyari dan Abdul Wahid Hasyim yang merupakan perumus Pancasila.

Saat ini Pondok Pesantren Tebuireng  telah mempunyai banyak jenjang pendidikan, mulai dari SD Islam sampai MA bahkan ada SMP Sains dan SMK. Materi yang diajarkan di pesantren ini adalah pengetahuan agama Islam, bahasa Arab, Ilmu Syariat juga dengan pelajaran umum. Untuk biaya masuknya beragam,mulai dari Rp 5 jutaan.

# Pesantren Darul ‘Ulum, Jombang

Dibangun tahun 1885 oleh KH Tamim Irsyad dan KH Cholil, jumlah santri pesantren ini sangat banyak, pada maret 2020 mencapai 13.036 santri. Pesantren Darul ‘Ulum termasuk pesantren di Jombang, Jawa timur yang terbaik & terbesar.

Walaupun memiliki banyak sekali santri, Pondok Pesantren Darul Ulum tidak mengesampingkan fasilitasnya. Setiap kamar hanya dihuni 4 santri dan memiliki fasilitas AC, internet, CCTV, bahkan kamar mandinya memakai shower. Untuk masuk ke pesantren ini biayanya tentunya tergantung jenjang pendidikan yang dipilih, mulai dari Rp 2 jutaan dengan uang bakti mulai dari Rp 175 ribu.

# Pesantren Putri Al-Kenaniyah

Al-Kenaniyah adalah pondok pesantren yang berada di ibu kota, tepatnya di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Pesantren khusus putri ini resmikan pertama kali pada tahun 1994 oleh beberapa tokoh ulama setempat, GusDur, KH. Syamsuri Badawi, juga KH. Zayadi Muhajir.

Pondok Pesantren Al- Kenaniyah menggunakan metode pendidikan salafi, lalu seiring dengan waktu, sekarang metodenya menjadi modern. Sekarang pesantren ini mempunyai jenjang pendidikan formal, seperti MI, MTs, MA juga program Al-Quran yang dimulai dari tahsin. Biasa pesantren ini sangat terjangkau, mulai dari Rp. 5,5 Juta dengan iuran bulanan mulai Rp 7700 ribu.

Pesantren La Tansa

# Pesantren La Tansa, Banten

Pesantren ini adalah salah satu yang terbesar di Provinsi Banten dan juga sangat populer. Pondok Pesantren La Tansa pertama kali dibuka pada tahun 1991 oleh KH Drs Ahmad Rifai Arif. Kurikulumnya termasuk modern, karena pendidikan agamanya dan pendidikan umum sudah menjadi satu. Lembaga pendidikan yang terletak di Lebak, banten ini sangat luas, yaitu dibangun di lahan seluas 15 hektar.

Pesantren yang alumninya adalah personel Wali Band ini dapat menampung santri yang cukup banyak, pada tahun 2019 sudah mencapai 2700 santri. Untuk memulai pelajaran di pesantren ini, para calon santri harus melalui tes dulu seperti pada pesantren lainnya. Biayanya mulai Rp 17,5 Juta.

Lembaga pendidikan Islam sangat diminati sekarang ini, orang tua sangat senang jika anaknya menimba ilmu di pondok pesantren. Untuk memilih pesantren yang terbaik untuk anak, pilih dengan fasilitas dan kurikulum yang membuat anak nyaman. Penting juga untuk memilih pesantren yang sesuai dengan budget, selamat menimba ilmu.

Keberuntungan atau Campur Tangan Tuhan?

Bisakah Seorang Beriman Kepada Tuhan Percaya Pada Keberuntungan?

Bisakah Seorang Beriman Kepada Tuhan Percaya Pada Keberuntungan? Ini adalah pandangan menurut saya selaku ketua Lembaga Dakwah Mencari dan Membetuk Jati Diri.

Mungkin realisasi paling serius yang saya alami di paruh kedua hidup saya adalah peran keberuntungan dalam hidup. Saya selalu ingin percaya sebaliknya. Dan saya curiga kebanyakan orang ingin percaya sebaliknya. Karena alasan itu, banyak, orang beragama percaya bahwa Tuhan menghendaki apa pun yang terjadi pada kita:

“Itu kehendak Tuhan,” “Tuhan mengambil anak perempuan kita karena alasan-alasannya” dan seterusnya. Bahkan banyak orang yang tidak religius secara aktif menganggap apa pun yang terjadi pada Tuhan (“Bakat musik saya adalah hadiah dari Tuhan,” “Tuhan membuat saya gay,” “Tuhan mengutus saya istri / suami” dan sebagainya).

Sementara itu, dalam agama Timur, keberuntungan tampaknya tidak berperan. Apa pun yang terjadi pada kita adalah hasil dari karma dan apa yang kita dapatkan dalam kehidupan ini adalah hasil dari perilaku kita di kehidupan lampau.

Kita manusia enggan menganggap begitu banyak dari apa yang terjadi pada keberuntungan, baik atau buruk, karena hal itu menyinggung perasaan keadilan dan ketertiban kita dan karena itu tampaknya merongrong peran Tuhan.

Jika saya ditabrak oleh seorang pengemudi mabuk semata-mata karena keberuntungan saya yang buruk untuk mengemudi di tempat tertentu dan pada waktu tertentu, bukan karena Tuhan punya andil di dalamnya – peran apa, jika ada, yang dimainkan Tuhan dalam kehidupan kita?

Saya akan menjawab pertanyaan Tuhan. Tapi pertama-tama, mari kita cari tahu alternatif apa yang ada untuk keberuntungan sebagai penjelasan.

Tentu saja, kita semua yang memiliki kepercayaan tradisional percaya bahwa Tuhan mengatur alam semesta, dan bahwa Dia menciptakan hukum alam. Jika Tuhan tidak menghendaki elektron berputar di sekitar inti atom, maka tidak akan ada alam semesta seperti yang kita kenal. Tapi itu tidak sama dengan mengatakan bahwa Tuhan menghendaki setiap orang dibunuh oleh pengemudi mabuk di San Diego Freeway.

Selain masalah-masalah ilmiah yang dihasilkan dari keterkaitan dengan Allah semua yang terjadi, ada juga masalah moral dan teologis.

Misalnya ketika Anda bermain judi slot online di sebuah situs slot pragmatic seperti https://thesourcedenver.com/ dan kemudian Anda menang, itu namanya keberuntungan tengah memihak pada Anda. Saya juga tidak pernah menampik mengenai hal ini, karena menurut Anda pasti Tuhan ingin memberikan kita sedikit kebahagiaan melalui keberuntungan bermain judi online, bukan? Tetapi, keberuntungan yang disalahgunakan seperti menjadikan hasil kemenangan tersebut untuk menjahati orang lain, maka lawan dari keberuntungan adalah kesialan pasti akan datang kepada mereka yang seperti itu. Karena saya juga sering bermain di thesourcedenver dan hasil kemenangan judi slot online tersebut biasanya saya sumbangkan kembali, atau saya belikan sesuatu yang berguna.

Jadi, dibimbing oleh akal, saya telah menyimpulkan apa yang harus disimpulkan secara rasional: Ada banyak keberuntungan, baik dan buruk, dalam hidup.

Tuhan Tidak Bermain Dadu

Dua konsekuensi utama dari kepercayaan ini adalah kerendahan hati dan rasa terima kasih. Jika hidup kita berjalan dengan baik, kita harus sangat, sangat rendah hati, belum lagi sangat bersyukur. Bahkan “pria buatan sendiri” sangat beruntung. Jadi, orang juga dapat mengambil pujian untuk pernikahan yang bahagia tetapi tidak banyak – pernikahan yang bahagia sangat merupakan hasil dari keberuntungan, keberuntungan untuk bertemu dan menikah dengan orang yang tepat, dan keberuntungan bahwa setiap pasangan telah tumbuh ke arah yang kompatibel.

Sedangkan untuk anak-anak, orang tua dapat mengambil beberapa pujian dan menyalahkan. Tetapi anak-anak juga seringkali merupakan produk dari nasib baik dan nasib buruk. Banyak anak yang bermasalah datang dari rumah yang baik, dan banyak anak yang baik datang dari rumah yang bermasalah karena gen, teman sebaya, lingkungan, dan kebebasan akan memainkan peran besar dalam bagaimana anak-anak berubah. Dan jika kita memiliki kesehatan yang baik, itu sangat merupakan hasil dari gen yang baik dan / obat yang baik, yang tidak satupun dari kita memiliki peran dalam menciptakan.

Jadi, jika keberuntungan begitu kuat, di manakah Tuhan?

  1. Tuhan mengijinkan keberuntungan. Tuhan (biasanya) memungkinkan dunia untuk maju tanpa campur tangan-Nya. Apa pilihan lain yang ada, bahwa Tuhan menghentikan mobil setiap pengemudi yang mabuk dari mulai? Bahwa Dia campur tangan dengan alam setiap kali sel mulai bermetastasis?
  2. Adalah tugas kita, bukan tugas Tuhan, untuk memerangi kejahatan dan menaklukkan alam. Jadi pasifisme itu tidak bermoral, memungkinkan kejahatan untuk menang. Dan begitu banyak gerakan pecinta lingkungan. Ia telah menjadi begitu memuja alam sehingga sering mengabaikan kebutuhan untuk menaklukkannya atas nama manusia. Untuk mengutip tetapi satu contoh, pencinta lingkungan Barat secara langsung bertanggung jawab atas kematian jutaan orang Afrika karena DDT mereka dilarang secara universal.
  3. Melalui Taurat dan Para Nabi, Tuhan telah memberi tahu kita semua yang perlu kita ketahui tentang menaklukkan kejahatan. Oleh karena itu, perhatian utama kita sehubungan dengan Tuhan seharusnya bukan tentang apa yang kita ingin Dia lakukan, tetapi tentang apa yang Dia ingin kita lakukan.

Setiap orang mengatasi masalah ini dengan caranya sendiri. Bagi saya, tidak ingin meninggalkan alasan atau iman, saya percaya pada Tuhan dan keberuntungan. Dan itu, pada akhirnya, Tuhan menang.

MUI Balongbendo Datangi Pengajian Akhir Tahun PAC LDMJ Kemangsen

Bekerjasama dengan pengurus dan remaja masjid Baitul Muttaqin, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Lembaga Dakwah Mencari dan Membentuk Jati Diri (LDMJ) Kemangsen mengadakan pengajian akhir tahun pada hari Minggu lalu. Bertempat di Halaman Masjid Baitul Muttaqin, Dusun Pilang Bangu, Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo, acara ini dihadiri oleh H. Somad selaku Keteua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Balongbendo. Acara pengajian juga diramaikan dengan bazar kuliner yang diadakan oleh warga setempat.

Ketua panitia acara, Abdul Havid mengatakan bahwa acara ini merupakan kegiatan yang diadakan sesuai dengan arahan DPD LDMJ guna untuk membentengi warga LDMJ dari perayaan tahun baru dan memilih kegiatan yang lebih bermanfaat dengan melakukan kegiatan pengajian di masjid. “Ini adalah arahan dari pengurus dan apa yang kami lakukan ini adalah sebuah usaha untuk mengarahkan para warga khususnya generasi muda agar tidak ikut-ikutan perayaan tahun baru diluar sana yang cenderung pemborosan, lebih banyak mudhorotnya daripada manfaatnya,” ucap Havid.

H. Somad dalam acara Pengajian

Ketua MUI, H. SomadI dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pengajian di malam akhir tahun PAC LDMJ Kemangsen ini merupakan kegiatan yang sangat positif. “Acara seperti ini jauh lebih baik daripada ikut merayakan tahun baru dengan menyalakan kembang api seperti diluaran sana, yang mana itu termasuk perbuatan mubadzir dan tidak sesuai dengan karakter islam,” terangnya.

Senada dengan hal tersebut, Isnain Zakariyah selaku perwakilan Pengurus takmir masjib Baitul Muttaqin pada sesi sebelumnya menyampaikan bahwa momen pergantian tahun seharusnya dibuat sebagai momen introspeksi diri. Berubah dan bertambahnya tahun berarti juga berkurangnya jatah umur manusia, sehingga hal ini bisa membuat setiap individu bisa lebih berhati-hati lagi dalam menjalani hidupnya dengan cara lebih mempersungguh beribadah kepada Alloh SWT.

Mengisi momen akhir tahun dengan pengajian bisa saling menguatkan diri dari sisi ibadah, bersilahturahmi dan berdoa bersama serta menanamkan sifat mujhid muzhid daripada merayakan tahun baru diluar yang identik dengan pelanggaran.

Dalam acara pengajian akhir tahun ini juga ada bazar kuliner yang disediakan untuk memeriahkan acara. Bazar kuliner yang digagas oleh para ibu-ibu ini menyediakan berbagai macam jenis makanan dan minuman sehingga membuat pengunjung dan peserta pengajian semakin betah mengikuti rangkaian acara pengajian. “Bazar ini kita adakan agar pengajian bisa lebih meriah dan juga untuk melatih jiwa kemandirian ibu-ibu disini yang mayoritas adalah ibu rumah tangga. Harapannya dengan adanya hal semacam ini bisa melatih mereka juga untuk belajar berwirausaha,” kata Havid selaku ketua panitia.