12 Jenis Puasa Dalam Islam Selain Puasa Ramadhan

Berbagai Jenis Puasa Dalam Islam

Dalam agama Islam menjalankan puasa adalah salah satu ibadah yang spesial, puasa Ramadhan adalah salah satu jenis puasa yang sangat istimewa di dalam Islam. Pengertian berpuasa dalam Islam sama dengan menahan diri dari semua hal yang membatalkan, seperti, makan, minum, berhubungan seksual, dari terbitnya matahari sampai tenggelamnya matahari. Ada bermacam-macam hukum berpuasa, Berpuasa Ramadhan hukumnya adalah wajib, kecuali untuk yang sedang dalam keadaan tertentu.

Puasa wajib yang lainnya adalah, puasa Nazar, puasa Qadha, puasa Kafarat dan puasa orang yang sedang menunaikan ibadah haji, dalil puasa wajib ada dalam Al-Quran, surat Al-Baqarah 183. Ada juga puasa yang termasuk sunnah, yaitu puasa Asyura, puasa Arafah, dan puasa Daud. Tidak selalu wajib dan sunnah, puasa ada juga yang termasuk makruh, bahkan yang termasuk haram.

Berbagai Jenis Puasa Dalam Islam

Puasa wajib artinya yaitu puasa yang kalau dilakukan mendapat pahala, tetapi berdosa jika tidak dilakukan, contohnya adalah puasa Ramadhan. Untuk puasa sunnah boleh dilakukan dan mendapatkan pahala, tapi jika tidak dilakukan tidak termasuk berdosa. Selain puasa yang hukumnya wajib dan sunnah, terdapat puasa lain yang tidak dianjurkan untuk dilakukan, bahkan sampai dilarang. Agar tidak penasaran, dibawah ini ada berbagai macam puasa selain Ramadhan.

Puasa Nazar

# Nazar

Dalam bahasa Arab, Nazar artinya adalah janji, puasa Nazar adalah puasa yang wajib dikerjakan ketika seseorang membuat Nazar. Nazar dilakukan ketika seseorang membuat janji untuk melakukan sebuah ibadah yang tidak wajib dilakukan. Contohnya adalah, ketika seseorang bernazar untuk berpuasa beberapa hari ketika telah lulus ujian. Karena telah bersumpah/ berjanji, maka ibadah puasa yang tadinya sunnah,menjadi wajib dilakukan.

# Qadha

Ketika berpuasa di bulan suci Ramadhan, ada kalanya seseorang tidak dapat melaksanakan ibadah wajib tersebut. Dalam surat Al-Baqarah 184, dijelaskan bahwa seseorang boleh tidak berpuasa karena sakit dan dalam perjalanan jauh, bisa juga karena sedang menstruasi, hamil & menyusui, dll. Puasa yang terlewatkan wajib diganti, bisa dengan puasa Qadha ataupun membayar fidyah sesuai dengan jumlah hari yang terlewatkan.

Puasa Kafarat Salah Satu Jenis Puasa Dalam Ajaran Islam

# Kafarat

Berbeda dengan puasa Ramadhan, berpuasa kafarat artinya adalah puasa denda atau puasa yang wajib dilakukan seorang muslim untuk menebus kesalahan yang telah dilakukan. Bentuk kesalahan yang wajib puasa Kafarat adalah berhubungan siang hari ketika berpuasa, Membunuh seorang muslim tanpa sengaja, Suami melakukan Zihar (jika berhubungan lagi dengan istri, maka suami wajib Kafarat), melanggar sumpah, juga membunuh binatang buruan ketika ihram.

# Puasa Syawal

Puasa Syawal termasuk sunnah, walaupun sunnah, melaksanakan puasa Syawal dapat menyempurnakan puasa Ramadhan. Keutamaan puasa Syawal ada pada HR. Muslim no.1164, yaitu tentang seseorang yang berpuasa 6 hari pada bulan Syawal, ternyata pahalanya sama dengan berpuasa setahun. Tetapi penting diperhatikan bahwa berpuasa Syawal harus setelah berpuasa qadha, jika masih ada puasa yang belum di Qadha, maka diutamakan mengqadha dulu.

# Puasa Arafah

Tidak seperti puasa lainnya, puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijah, yaitu ketika jamaah haji melakukan wukuf di Arafah. Puasa Arafah hanya dilakukan oleh yang tidak sedang berhaji saja. Puasa ini hukumnya sunnah muakkadah, puasa Arafah disebutkan dalah HR. Ibnu Majah dan Ahmad, yaitu tentang Abu Hurairah yang menjawab pertanyaan tentang puasa Arafah, bahwa Rasulullah SAW melarang puasa di Arafah pada hari Arafah.

Puasa Tarwiyah

# Puasa Tarwiyah

Puasa ini merupakan puasa sunnah yang dilakukan satu hari sebelum puasa Arafah, yaitu tanggal 8 Dzulhijah. Keutamaan tentang puasa Tarwiyah dan puasa Arafah ditulis Abu Syekh Al-Ishafani dan Ibnu Najar, yaitu bahwa puasa Tarwiyah dapat menghapus satu tahun dosa sedangkan puasa Arafah dapat menghapus dua tahun dosa.

# Puasa Senin Kamis

Menurut Siti Aisyah RA, dalam HR Tirmizi dan Ahmad, berpuasa Senin juga Kamis adalah ibadah shaum yang selalu dilakukan oleh Rasulullah SAW. Hukumnya adalah sunnah karena dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Waktu berpuasanya sama seperti puasa suci Ramadhan, yaitu mulai matahari terbit sampai matahari tenggelam.

# Puasa Daud

Seperti puasa Islam yang lainnya, puasa ini dilakukan mulai setelah matahari terbit sampai matahari tenggelam. Puasa Daud adalah ibadah shaum sehari lalu besoknya tidak berpuasa, atau selang-seling berpuasa. Puasa Daud disebutkan pada HR Al-Bukhari dan Muslim mengenai ibadah shaum yang paling disukai oleh Allah SWT. Berpuasa Daud ini juga diketahui merupakan puasa sunnah yang paling utama, hal ini disebutkan pada HR An-Nasa’i.

# Puasa Tasua’ & Asyura

Puasa Asyura, berasal dari kata dalam bahasa Arab yaitu Asyrah yang artinya sepuluh, puasa Asyura adalah shaum tanggal 10 Muharram, dianjurkan untuk berpuasa Tasua’ sebelum berpuasa Asyura, yaitu berpuasa pada tanggal 9 Muharram. Puasa ini adalah termasuk sunnah, puasa Tasua’ dan puasa Asyura disebutkan dalam HR Muslim. Durasinya sama seperti puasa Ramadhan, yaitu mulai matahari terbit sampai matahari terbenam.

Puasa Ayyam Al- Bidl & Ayyam Al- Suud

# Puasa Ayyam Al- Bidl & Ayyam Al- Suud

Puasa yang berulang setiap bulannya ada 2 jenis, yaitu Ayyam Al-Bidl & Ayyam Al-Suud. Puasa-puasa tersebut dapat diulang setiap bulan dalam tahun Hijriyah. Ayyamul Bidl adalah puasa setiap tanggal 13, 14, 15, sedangkan Puasa Ayyam Al-Suud adalah puasa setiap tanggal 28, 29, 30 setiap bulannya. Hukumnya adalah sunnah, kecuali pada waktu-waktu yang tidak diperbolehkan, seperti saat Idul Fitri.

# Puasa Makruh

Selain wajib dan sunnah, ada juga puasa yang mempunyai hukum makruh, bahkan ada yang haram untuk dilakukan. Puasa yang hukumnya makruh adalah puasa yang dianjurkan untuk tidak dilakukan, misalnya puasa yang dikhususkan pada hari-hari seperti hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

Tidak dianjurkan untuk puasa pada hari-hari tersebut kecuali merupakan kelanjutan dari puasa sunnah hari sebelumnya atau sedang puasa di bulan Ramadhon, puasa kafarat, dll. Hal ini ada pada HR. Muslim yang dikatakan oleh Abu Hurairah RA, yang intinya tentang sabda Rasulullah SAW tentang larangan puasa hari jumat kecuali orang tersebut berpuasa sebelumnya atau sesudahnya.

# Puasa Haram

Untuk puasa yang hukumnya haram, adalah puasa yang dilarang dilakukan oleh umat Islam. Waktu-waktu puasa yang hukumnya haram ini, berdosa jika dilakukan. Perihal waktu-waktu puasa yang haram disebutkan dalam hadist HR Muslim. Ada 5 waktu puasa yang diharamkan, yaitu:

  • Hari raya Idul Fitri, dalam hadist diterangkan jika tanggal 1 Syawal adalah harinya rang-orang makan, maka Nabi Muhammad SAW melarang untuk puasa.
  • Hari raya Idul Adha, adalah dua hari yang dilarang Rasul SAW untuk berpuasa. Pada hari ini umat muslim disunnahkan untuk berkurban.
  • Hari Tasyrik, merupakan 3 hari setelah hari Idul Adha, tanggalnya adalah 11, 12, 13 Dzulhijah, karena masih termasuk hari eid.
  • Hari Syak, merupakan hari ke 30 di bulan Sya’ban, hukumnya adalah haram untuk berpuasa pada tanggal tersebut, hal ini disebutkan pada HR. Bukhari & Al-Hakim.
  • Saat Haid/ Nifas, ketika wanita sedang menstruasi atau nifas, maka tidak diperbolehkan untuk berpuasa, karena salah satu syarat sah puasa adalah suci dari haid juga nifas.

Puasa apapun yang tidak diharamkan, semuanya mempunyai manfaat juga pahala. Agar tidak sia-sia menjalankan puasa, pastikan puasanya sah dan memenuhi syarat puasa. Niat sangat penting ketika berpuasa, pastikan berniat sebelum fajar, karena adalah salah satu syarat puasa. Syarat puasa. Syarat yang lainnya lagi adalah beragama Islam, suci dari mentruasi ataupun nifas dan shaum pada hari yang tidak diharamkan.