LDMJ (Lembaga Dakwah Mencari dan Membentuk Jati Diri) mengusulkan adanya tindak preventif sekaligus deteksi dini untuk menangkal atau mencegah terorisme. Demikian disampaikan oleh Ketua PC LDMJ, Rapat Koordinasi Peningkatan Kewaspadaan di pendopo Kecamatan Tarik yang dilaksanakan pada hari Rabu.
Hadir pada acara tersebut yaitu: Forkopimka Kecamatan Tarik, Ketua MUI, GP Anshor, Kasi Trantib, FKDM, Pemuda Muhammadiyah, Muslimat NU, IPNU, IPPNU, Linmas, dan dari LDII yang hadir Ketua PC LDII KEcamatan Tarik, Adi Kurniawan.
Tindak Preventif yang diusulkan LDMJ adalah sbb:
Meningkatkan penguatan terhadap RT/RW. Dengan cara ini RT/RW bisa mengetahui aktivitas warga baru di lingkungannya.
Menciptakan laporan berbasis android/e-security, sehingga laporan dari masyarakat bisa cepat diterima dan ditindaklanjuti.
Memberikan pengarahan kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungannya masing-masing. Dengan cara melaporkan segala sesuatu yang mencurigakan.
Usulan ini sangat diapresiasi oleh pihak Kasi Trantib, dan akan segera ditindaklanjuti menjadi sebuah agenda kegiatan di tingkat kecamatan.
Memang, aksi terorisme yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo begitu mengagetkan seantero negeri. Peristiwa ini sangat melukai bangsa Indonesia. Sebab, sikap toleransi yang mengakar kuat dalam bangsa Indonesia terkoyak dengan adanya aksi brutal para teroris yang mengatasnamakan agama tersebut.
Dalam arahannya Kapolsek Tarik, AKP. Sugianto, S.Sos menghimbau agar masyarakat tidak ikut-ikutan menyebarkan berita, foto, aksi-aksi terorisme. Sebab, hal ini akan membuat suasana menjadi mencekam. “Sehingga inilah yang menjadi titik awal keberhasilan teror mereka,” katanya.
Masyarakat diminta tetap tenang dan proaktif bila ada sesuatu yang mencurigakan. Kapolsek akan terus mengadakan operasi bersama pihak terkait. “Kami akan terus mengadakan operasi terhadap warga baru, guna mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginka,” katanya.
Lembaga Dakwah Mencari dan Membentuk Jati Diri kembali menegaskan syarat-syarat pakaian wanita yang benar sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah SAW dalam Al-Quran dan Al- Hadist.
1. Menutup semua
anggota badan kecuali WAJAH dan TELAPAK TANGAN
2. Pakaian tidak dijadikan sebagai perhiasan yang menarik
perhatian orang lain.
Katakanlah pada kaum mukmin perempuan agar memejamkan pandangannya dan menjaga farjinya dan tidak menampakkan perhiasannya (aurat atau perhiasan) kecuali apa-apa yang tampak darinya dan supaya menutupkan kerudungnya atas dadanya…Surat An-Nur ayat 31
Al-’Amash meriwayatkan dari Said bin Jubair dari Ibni Abbas: dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali apa-apa yang nampak darinya, Ibnu Abas menegaskan: wajah dan telapak tangan dan cincinnya…[Tafsir Ibnu Katsir]
Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan perempuan mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
…sesungguhnya Uma Salamah istri Nabi bertanya pada
Rasulillah SAW saat (Nabi) menasehatkan masalah pakaian, bagaimanakahpakaian
wanita ya Rasulalloh? (Nabi) bersabda,”Turunkanlah satu jengkal”. Umu Salamah
menjawab.”Kalau segitu masih terbuka dari nya” (Nabi) menambahkan kalau begitu
tambahkan satu lengan, tidak akan menambah lagi kalian”.
Aisah Radhiyallohu anha meriwayatkan bahwa Asma’ binta Abu
Bakar masuk melewati Rasulillahi SAW dan dan I (Asma’) mengenakan pakaian yang
transparan maka Rasulullahi SAW berpaling darinya dan bersabda,”Wahai Asma’
sesungguhnya seorang perempuan ketika telah sampai haid (baligh) tidak pantas
jika diperlihatkan darinya kecuali ini dan ini, dan nabi istarah pada wajah dan
telapak tangannya.
4. Tidak ketat dan tidak menonjolkan bentuk tubuhnya.
… sesungguhnya ayah Ibnu Asamah meriwayatkan bahwa
Rasulullah SAW memberinya hadiah pakaian “Kubtiyah” yang tebalyang merupakan
hadiyah dari raja “Dihyah Al-Kalbi” maka ayah memakaikan pakaian tersebut pada
istriku. Maka Rasulullah SAW bertanya kepadaku,”Mengapa engkau tidak memakai
pakaian “Kubtiyah” ?” Aku menjawab,” Wahai Rasulullah, saya memakaikan paain
tersebut pada istriku. Maka Rasulullah SAW bersabda padaku: “Perintahlah
istrimu untuk menambahkan di bawahnya rangkapan, sesungguhnya aku (Nabi) kuatir
jika terlihat ukuran tulangnya (bentuk tubuhnya).”
[ش (معصفرين) أي مصبوغين بعصفر والعصفر صبغ أصفر اللون]
Abdullah bin Amri bin A’sh meriwayatkan bahwa Rasululloh SAW
melihat padaku berpakaian kuning-kuning, beliau bersabda bersabda:
“Sesungguhnya ini bagian dari pakai orang kafir maka jangan memakainya”.
8. Tidak mengenakan pakaian untuk menjadi terkenal
Rasululloh SAW bersabda,”Barangsiapa mengenakan pakaian
dengan niat ingin terkenal maka Allah memberinya pakaian hina pada hari kiamat
kemudian membara dalam neraka”.
Pada malam pergantian tahun baru, DPD LDMJ mengarahkan setiap Pimpinan Anak Cabang (PAC) maupun Pimpinan Cabang (PC) untuk memfokuskan segala kegiatannya dimasjid dengan diisi dengan pengajian akhir tahun. Hal ini diharapkan mampu membentengi para generasi muda dari hingar bingar perayaan tahun baru yang umumnya lebih banyak mudhorotnya.
Minggu (31/12). Seperti malam pergantian tahun sebelumnya, sesuai instruksi danarahan dari DPD LDMJ, PAC LD Suruh kali ini mengadakan kegiatan pengajian malam akhir tahun yang dikemas sedikit berbeda dari malam-malam tahun baru sebelumnya. Selain mengaji, dalam acara ini juga diadakan lomba masak untuk memeriahkan acara pengajian. Dengan memilih menu tahu tek pada kegiatan kali ini.
Kegiatan berlangsung meriah dengan perlombaan masak tersebut. Kegiatan yang dilangsungkan di Masjid Baitul A’la, Sukodono yang dimulai seusai maghrib ini diikuti sekitar 21 peserta dari usia remaja. “Kegiatan ini dilangsungkan agar remaja tidak terpengaruh dengan kegiatan luar di malam pergantian tahun. Selain itu, juga untuk menambah kekompakan antar remaja agar terjalin komunikasi yang baik serta diharapkan remaja semakin giat dalam belajar agama.” tutur Dia selaku ketua remaja masjid setempat yang saat ini sedang duduk di bangku kelas XI SMA Antartika.
Tidak hanya itu, kegiatan akan dilanjutkan dengan agenda lain hingga besok subuh. “Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk remaja kita.” ungkap salah seorang peserta. Sementara itu, dari tim remaja putri yang tergabung dalam 1 tim, membuat tahu tek dengan begitu cekatan dan terampil. Keseruan semakin terlihat dengan antusias peserta dari remaja putra yang terbagi dalam 3 regu. Dengan bekal keterampilan memasak yang dimiliki, mereka membuat tahu tek semaksimal mungkin untuk menghadirkan masakan istimewa kepada para juri. Tak ayal canda tawa diantara mereka sering kali terjadi. Selain Remaja masjid, para orang tua serta pengurus masjid pun turut antusias mengikuti kegiatan pengajian akhir tahun ini.